(mQuote) The Urgency of Motivation : Singa Tidak Akan Berlari Kencang Jika Tidak Melihat Rusa

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, wash-sholatu wassalamu ‘ala rasulillah

“Salah satu sebab terbesar seseorang mampu bersabar dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah pengetahuan  tentang pekerjaan yang dilakukannya; yang diperintahkan untuk bersabar saat menjalankannya. Jika tidak, seseorang yang tidak mengetahui seluk beluk suatu pekerjaan, hasil, dan manfaat aktivitas yang dilakukannya, dia tidak memiliki bekal kesabaran. Hal ini didasarkan pada kalam-Nya,

“Dan bagaimana engkau bisa bersabar terhadap suatu hal yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya.” (QS. Al-Kahfi: 68)

Maka jika seseorang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu pekerjaan, dia tidak akan bisa bersabar dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.” (lihat Tafsir Taisirul Karimirrahman, pada Faedah dari Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam dan Khidir di Surat Al-Kahfi)

Bagaimana mengamalkan kaidah ini?

Sebelum melaksanakan suatu aktivitas, sebaiknya kita:

1. Mengingat tujuan, hasil, dan manfaat yang dapat kita peroleh dengan melaksanakan aktivitas tersebut. Dengan demikian, kita memiliki motivasi yang kuat untuk beraksi dan kesabaran yang kuat pula dalam menghadapi tantangan di pekerjaan tersebut.

2. Memahami seluk beluk aktivitas yang akan kita lakukan. Dengan demikian kita tidak terkejut dan kalang kabut karena terlalu sudah tahu kondisi apa saja yang mungkin kita alami. Baik kondisi tersebut berkaitan dengan masalah teknis maupun hukum syar’i suatu hal.

Kaidah ini bisa kita terapkan untuk berbagai aktivitas, baik yang “duniawi” maupun “ukhrawi”, aktivitas besar maupun kecil, contohnya: bagaimana metode ujian, apa saja yang perlu disiapkan sebelum koas, bagaimana keadaan di tanah arab (kalau mau haji)…

Feedback Positif Keimanan

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, segala puji tak henti-hentinya terucap untuk Rabbul’alamin. Pada kedahsyatan bangunan matahari, ada bukti kekuatan-Nya. Pada besarnya manfaat matahari, ada bukti rahmat-Nya kepada makhluk-Nya. Pada ketelitian pengaturan peredaran matahari, tampaklah luasnya ilmu dan hikmah-Nya.

Ehm… Kita review sedikit materi kuliah kita, ya…!!! Masih ingat mekanisme terjadinya kram otot khan? Yups, inadekuatnya suplai nutrisi atau regangan/kontraksi yang berlebihan menyebabkan munculnya sensasi nyeri. Sensasi nyeri dimanifestasikan oleh otot dengan melakukan kontraksi. Tambahan kontraksi menyebabkan nyeri semakin bertambah. Jadi, tambah terasa sakit. Dengan bertambahnya nyeri, kontraksi bertambah kuat. Dengan demikian, nyeri pun bertambah. Semakin sakit lagi. Begini seterusnya, terjadilah apa yang oleh sebagian orang disebut lingkaran setan (???).

Entah disebut dengan lingkaran setan, lingkaran kecil, atau lingkaran besar, ini merupakan contoh fenomena feedback positif, dimana suatu rangsang menginduksi suatu reaksi dan reaksi tersebut meningkatkan reaksi serupa berikutnya.

Masya Allah… Inilah salah satu ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala yang menunjukkan rahmat-Nya kepada para hamba. Seandainya tidak ada mekanisme kram, mungkin seseorang akan terus beraktifitas meskipun ototnya mengalami suatu masalah, yaitu peregangan/kontraksi yang berlebihan maupun kurang nutrisi. Masalah itu akan menimbulkan bahaya besar bagi otot. Alhamdulillaah…

Teman-teman, mekanisme feedback positif dapat kita temui di beberapa sistem di tubuh kita. Tapi, ternyata ada juga feedback positif yang tidak kasat mata dan begitu bermakna. Ialah
Continue reading

Untuk Mendengar dan Melihat, Bu!

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menciptakan manusia dalam wujud yang terbaik. Dialah yang menciptakan manusia dengan apa yang disebut dengan sistem digesti, sistem respirasi, sistem saraf, dan sistem-sistem yang lainnya.

Seandainya ada yang bertanya, “Apa gunanya penglihatan dan pendengaran kita?”  barangkali jawabannya bermacam-macam. Jawaban yang didapat tergantung siapa yang ditanya. Anak SD mungkin menjawab, “Untuk mendengar dan melihat, Bu!!!” Mahasiswa Fisipol bisa jadi menjawab, “Untuk menjalankan komunikasi efektif dalam interaksi antarindividu.” Sementara itu, mahasiswa kedokteran mungkin menjawab, “Untuk menerima dan mengolah stimulus berupa gelombang suara dan gelombang elektromagnetik.”

Apa pun jawabannya, yang penting kita harus menyadari bahwa ada yang menciptakan pendengaran dan penglihatan. Sistem indera terlalu canggih untuk ada dan muncul secara kebetulan. Nah, kita sepakat bahwa Allah Ta’ala yang telah menciptakan pendengaran, penglihatan, dan semua yang ada di tubuh manusia. Sebenarnya, pendengaran dan penglihatan itu buat apa sih?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkalam yang artinya Continue reading