Resensi Jurnal: Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. seed

بسم الله الرحمن الرحيم

Gambar : en.wikipedia.org

Saat ini, habbatussauda’ bisa dibilang ramai dibincangkan. Banyak orang dengan berbagai latar belakang memberikan komentar. Tentang keampuhannya sebagai obat berbagai macam penyakit, ada yang meragukan. Ada pula yang berpendapat bahwa habbatussauda menguatkan imunitas tubuh sehingga dapat melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.

Alhamdulillah, berikut ini ada link ke sebuah jurnal yang membahas efek terapi habbatussauda (nigella sativa). Berbagai efek terapi seperti antihelminthic, antiinflammatory, antitumor, dan banyak efek lainnya bisa kita pelajari. Berikut ini keterangan ringkas dan sitasinya. Baarakallahu lana.

Judul : Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. seed

Jenis : Review

Tahun : 2005

Sitasi: Salem, ML. Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. seed. International Immunopharmacology.2005; 5: 1749–1770.

Link : http://journals2005.pasteur.ac.ir/II/5%2813-14%29.pdf

(Jurnal di atas merupakan issue pertama yang dibahas dalam dokumen tersebut)

Doa Agar Tidak Tertimpa Sakit Seperti Sakit Orang Lain

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً.

“Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari sesuatu yang Allah memberi cobaan kepadamu. Dan Allah telah memberi kemuliaan kepadaku, melebihi orang banyak.”

(HR. At-Timidzi 5/494, 5/493, dan lihatlah Shahih At-Tirmidzi 3/153).

Do’a ini dapat diamalkan saat kita melihat orang lain tertimpa musibah dalam bentuk apapun, tidak hanya sakit. Dalilnya:

Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melihat seseorang sedang mendapat cobaan, lalu ia mengucapkan ‘Alhamdulillahi … mimma khalaqa tafdhila’ maka dia tidak akan ditimpa cobaan tersebut.” (HR. At-Timidzi 5/494, 5/493, dan lihatlah Shahih At-Tirmidzi 3/153)

Catatan penting:

Ulama menerangkan bahwasanya apabila musibah orang tersebut adalah bahwasanya dia melakukan kefasikan, maka orang yang melihatnya hendaknya mengucapkan doa secara jahr (terang-terangan) untuk menghalanginya dari kefasikan tersebut. Akan tetapi apabila orang tersbut diuji dengan sakit atau kekurangan fisik, orang yang melihatnya hendaknya mengucapkan doa secara sirr (rahasia/menyembunyikan suara) agar tidak menyakiti hatinya…( مرعاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح)

Referensi:

1. Abu Muhammad, IS. Bimbingan Rohani untuk Orang Sakit (Tuntunan untuk Pasien, Dokter, Perawat, Keluarga dan yang Menjenguk. Bogor: Pustaka Ibnu Umar; tanpa tahun.

2. Abu Zaidan. Hidup Cerah Anti Sedih. 1st ed. Surakarta: PWM (Perpustakaan Wakaf Muslimin) “Syaikh Al-Albani” Surakarta; 1431 H/2010 M.

3. E-book Kitab Hishnul Muslim – Said bin Ali Al-Qahthani. Chm compilation.

Tanya Jawab: Apa Hukumnya Donor Darah?

Alhamdulillah.
Ada tiga perkara yang harus dibicarakan untuk menjawab pertanyaan di atas:

Pertama: Siapakah orang yang menerima darah yang didonorkan itu?
Kedua: Siapakah orang yang mendonorkan darahnya itu?
Ketiga: Instruksi siapakah yang dipegang dalam pendonoran darah itu?

Masalah pertama: Yang boleh menerima darah yang didonorkan adalah orang yang berada dalam keadaan kritis karena sakit ataupun terluka dan sangat memerlukan tambahan darah. Dasarnya adalah firman Allah Ta’ala:

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. (QS. 2:173)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 5:3)

Dalam ayat lain Allah juga berfirman: Continue reading

Alhamdulillah, Untungnya Penemu Benang Jahit Orang Muslim

Dalam dunia kedokteran, seringkali kita mendengar istilah ‘jahitan’ untuk menutup luka yang menganga. Penjahitan yang dalam bahasa kedokteran disebut hecting, biasanya dilakukan pada kulit atau jaringan tubuh lain yang robek. Untuk melakukan tindakan hecting diperlukan dua alat, yaitu jarum dan benang yang dikenal dengan istilah catgut.

Catgut dibuat dari jaringan hewan. Biasanya dari usus sapi atau kambing. Mengapa dipilih dua hewan tersebut? Tak lain karena zat dari dua hewan inilah yang dapat diterima oleh tubuh manusia ketika benang (catgut) tersebut menyatu dengan kulit. Dan yang paling penting adalah karena dua hewan tadi halal digunakan menurut hukum islam.

Faktor kehalalan ini sangat diperhitungkan karena penemu metode hecting dengan zat catgut adalah seorang muslim.

Adalah seorang ilmuwan muslim, Abu Al Qasim Khalaf Ibn Al Abbas Al Zahrawi yang pertama kali menemukan catgut dan metode hecting pada abad ke-10.

Dunia pun mencatat kontribusi Abu Al Qasim ini. Sebuah buku yang ditulis oleh Continue reading

Resensi Buku : Kedokteran Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam Antara Realitas dan Kebohongan

Penulis : Abu Umar Basyier
ISBN : 9786029628180
Ukuran : 16 cm x 24 cm

Penerbit : Shafa Publika

Harga : Rp 56.000,00

Deskripsi :

Jika anda selama ini membayangkan jinten hitam (habbah sauda’), zaitun, maupun bekam setiap kali disebut pengobatan ala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau pengobatan ala Sunnah maka persepsi anda akan berubah dengan membaca buku ini. Anda akan mendapatkan khazanah yang lebih kaya tentang pengobatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Selama ini anda mungkin menganggap pengobatan ala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlawanan dengan medis modern; pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa efek samping, sedangkan pengobatan medis modern penuh resiko efek samping, pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jelas syar’i dan medis modern tidak syar’i, buku ini akan menjelaskan bahwa pengobatan ala Nabi dan pengobatan medis modern memiliki relevansi.

Ustadz Abu Umar Basyier dalam bukunya Kedokteran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam antara Realitas dan Kebohongan membuka mata dan pikiran kita bahwa pengobatan ala shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pengobatan modern sangat mungkin dipadukan dan saling mendukung.

Buku ini akan membuka cakrawala kita tentang pengobatan ala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah disempitkan seputar jinten hitam, madu, zaitun, dan bekam. Ternyata, pengobatan ala Nabi itu begitu luas, beragam dan kaya. Seolah membuktikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan dengan izin Allah, penyakit itu akan sembuh“. (HR. Muslim, Ahmad dan Hakim)

Sumber : http://www.artikelmuslim.com/2011/10/kedokteran-nabi-antara-realitas.html

Diakses pada 25 Juli 2012

Salah Kaprah Terapi Herbal (bagian ketiga)

Setelah jeda agak lama, simbah berusaha menulis lagi untuk menyambung pembahasan masalah testimoni yang cerdas. Entah mengapa jedanya agak lama. Lha ngurus anak lima masih cilik-cilik bau kencur, jahe dan temulawak itu ternyata mbikin pegel juga. Walaupun tetep menyehatkan di jiwa.

Simbah lanjutkan poin testimoni yang cerdas :

3. Jika ingin menunjukkan bahwa bahan herbalnya yang berkhasiat, jangan melaporkan testimoni yang ternyata pemakaiannya dikombinasi dengan obat kimia sintetis.

Satu contoh kasus: simbah pernah kedatangan pasien mengeluhkan penyakit jantung. Dia berobat ke ahli jantung. Diberi obat lalu dikonsumsi dengan teratur. Setelah minum secara rutin selama 3 hari, dia bilang ke simbah belum ada perubahan apa-apa. Lalu dia pergi ke pengobatan alternatip. Dia diberi ramuan jamu herbal yang katanya ampuh buat ngreparasi jantung. Baru sehari minum katanya sudah baikan.

Simbah nanya, “Selama minum jamu itu obat dari dokter jantung masih diminum apa nggak?

Dia jawab, “Masih mbah.”

Kasus seperti di atas tak bisa digunakan untuk memvonis bahwa obat dari dokter tak manjur babar blas, sedangkan herbalnya jos gandos khasiatnya. Karena seringkali satu terapi obat, membutuhkan waktu untuk mencapai hasil khasiat yang diinginkan. Sebagaimana kasus penyakit Continue reading